adalah.. "P.A.S.A.R P.E.N.G.G.U.N.G" ... .. . dahulu, kemaren, sekarang
DAHULU......ketika aku masih bocah kecil dan tentunya belum ada Mall mall yg tumbuh menjamur spt sekarang ini PASAR PENGGUNG adalah sebuah pasar desa yang strategis dan sangat ramai, pokoke wahh..jaaan.. ramene puuoolll.
masih teringat dlm ingatanku sampai kini...dulu ketika aku mau masuk ke dalam pasar saja susahnya minta ampun, karena begitu berjubelnya orang, jejel riyel..suasanane begitu kemruek dan kemrecek (bhs jerman iki), untuk masuk ke dlm pasarpun aku harus berjalan miring2 karena terdesak oleh padatnya orang yg lalu lalang keluar masuk pasar, terkadang sampai harus ketatap tatap TOMBLOK.. bahkan harus menahan nafas dalam2 untuk menghidari berbagai macam bau keringat dari berbagai orang yg telah bercampur jadi satu ( BAU KERINGAT ITU SANGAT KHAS DAN MASIH ALAMI )..hanya untuk berburu makanan kesukaanku di waktu kecil yaitu KLEPON dan SOSIS yg diatasnya dioles olesi legi2 ( opo jenenge.. .lupa ).sosis itu dijual oleh seorang Bapak2 yg sudah tua renta tp nampak masih sehat,..rasane wEEnUaaKe poll,...
Ada cerita menarik ketika aku masih SD, seringkali bersama teman teman bermain, sehabis pulang sekolah langsung dho dolan nyang pasar. saat itu kalau siang keadaan pasar sdh sepi dan bakul2 sdh pada pulang untuk menghitung laba...maka dengan sigap kami serombongan anak 2 kecil saling lomba berburu mencari sesuatu dibalik semak semak (ky mau perang wae)
sasaran yang dituju ternyata adalah LINCAK para bakul2 tadi,kemudian kami mulai NGLINGKAPI lincak lincak itu, untuk mencari uang para bakul yg mungkin tak sengaja terjatuh dibawah lincak,kebanyakan kami mendapatkan uang Rp 25, uang itu logam bentuknya bunder,cilik dan tipis..jadi memang gampang hilang, perlu diketaui duit sak mono itu (jika punya seratus rupiah saja wis ampuh apa lagi kok limaratus rupiah ) dulu bisa untuk beli bubur nggone lik Tuharni jek nganggo tambah tahune dua....terkadang kalau sore hari, aku nggowo pring yg kuambil dari sekolahan, yg biasanya untuk tuding Bu Guru dipapan tulis (sehingga kalau pagi Bu Guru mencari tuding itu..aku diem saja) hanya untuk mencari cecak yang bersembunyi menyelinap dibalik kayu kayu los pasar,cecak itu nggo makani kucing, sedang fungsine pring tadi untuk "nggepyoki" cecak
masa kecil memang indah..itu secuil kenanganku tentang PASAR PENGGUNG.
tapi...
KEMAREN......PASAR PENGGUNG .... tertidur untuk beberapa tahun karena sepiiii dan dalam kondisi TERBENGKELAI serta tk terawat ,para penduduk disekitar yg membawa hasil bumi dari "ntegal" atau kebun enggan membawa dagangannya ke pasar,karena para tengkulak atau tukang "Adang2" sudah tidak ada, juga karena los los pasar telah ditinggalkan para pemiliknya...memang msh ada yang bertahan tapi bisa dihitung dengan jari. (setelah kurun beberapa waktu akhirnya ketahuan ternyata bakul2 pindah ke pasar tiban totogan. konon karena ada yang mem "back up" sriwing2 terdengar jenenge pak kaji Munir).. ini mungkin jadi penyebab sepinya PASAR PENGGUNG kala itu, hingga membuat bangunan2 didalam pasar semakin menjerit merana saja,apalagi jika malam menjelang tiba..huh..sueepiine puooll, sepi nyenyet dan peteng ndedet dhet (nek nggon Film.. seperti kota mati setelah terjadi perang besar besaran ) jaan renek opo opo blass....pernah pak RW ku mengatakan kondisi pasar penggung sekarang dlm keadaan " HIDUP SEGAN MATI TAK MAU". karena memang keadaannya seperti itu....sungguh T.E.R.L.A.L.U.
hingga.....
SEKARANG.....SEMENJAK ada demo kecil2an yg ditujukan ke dinas Pasar, dari para bakul lama penghuni PASAR PENGGUNG yang masih bertahan dipimpin oleh Agus ( kini anggota DPR) ...keadaan mulai berubah... akhirnya Dinas Pasar mulai merenovasi sebagian pasar yg sudah sangat parah dan pasar tiban Totogan dinyatakan sebagai pasar gelap / tidak resmi ( kebetulan saat itu...eehh bukan kebetulan ding..kaji Munir sdh meninggal ). maka para pedagang / bakul2 yg ada di totogan harus pindah ke pasar resmi yaitu PASAR PENGGUNG....sejak saat itu aku selalu melihat para petugas dari SATPOLL PP setiap pagi mengangkut para bakul2 dengan colt brondol beserta dagangannya, hal itu berlangsung tiap hari, selama 1 sampai 2 minggu petugas SATPOL PP aktif "mengopyak opyak " para bakul yg masih enggan pindah dari tempatnya.(kadung ngoyot mungkin). kejadian itu aku saksikan setiap hari karena memang tinggalku persis di depan PASAR PENGGUNG.
KINI...perubahan mulai nampak ,roda perekonomian di PASAR PENGGUNG mulai menggeliat kearah membaik, tengok saja
jika pagi sambil jalan2 ato sambill cuci mata sehabis subuh atau jam 05 pagi, masih esuk uthuk uthuk..esuk umun umun, kondisi pasar sudah mulai rame....para bakul2 sudah bersiap memajang dagangannya, dari bakul sayur, bumbon dapur, daging ayam, lele, barang pecah belah,krupuk,soto, ketan, mentho, bubur....dll (komplit pokoke) semboyannya ra gelem kalah karo polisi "KAMI SIAP MELAYANI ANDA", sedang para penduduk sekitar mulai berdatangan membawa hasil bumi yang mau dijual ke pasar, ada yang nggowo pohung, dong telo, gedang, gori, kates, kacang, dlsb. keramaian sudah mulai terjadi dilihat dari banyaknya kendaraan bermotor dan mobil yg banyak diparkir di depan pasar. kini PASAR PENGGUNG mulai hidup, walau tak bisa seperti dulu lagi.................
PASAR PENGGUNG : Jl.Boyolali - Smg km.05 Penggung BOYOLALI
kalau dari terminal Boyolali kurang lebih 2 km ke arah barat jurusan SMG lalu tengok ke kiri ada tulisan gedi PASAR PENGGUNG
Copyright:2011 http://TintaSilver.co.cc
Komentar
Posting Komentar
Kritikanmu adalah ujung tombak ku